Jumat, 15 April 2011

Waktu Dhuha

“ Demi waku dhuha. Dan demi malam apabila telah sunyi.Tuhanmu tidak
Akan meningalkan kamu dan tidak pula membencimu. Dan sesungguhnya akhir
Itu lebih baik bagimu dari permulaan. Dan kelak Tuhanmu pasti memberimu
Karunia-Nya, Lalu hati kamu menjadi puas.” (QS Adduha [93]: 1-5)

Waktu dhuha adalah salah satu waktu yang Allah SWT sebut di dalam Alquran dan besumpah dengannya. Ia tidak disebut dan tidak pula dijadikan sumpah kecuali memiliki hikmah yang tersirat di baliknya.
Dhuha memiliki arti permulaan siang atau awal terbitnya matahari. Ia juga bisa diartikan sebagai waktu siang, lawan kata malam.
Didalam Alquran, Allah SWT menjelaskan bagaimana waktu siang semestinya digunakan untuk mengerjakan aktivitas yang produktif, sebagaimana firman-Nya,”Dan kami jadikan waktu siang unuk mencari penghidupan.” (QS Annaba [78]: 11).
Nabi Muhammad SAW penah mendoakan orang-orang seperti ini,”Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada umatku di waktu pagi mereka.” (HR Attirmidzi). Kenapa waktu pagi??? Karena ia menjadi awal di mana aktivitas sepanjang siang siap dimulai.
Di siang hari, Nabi Muhammad SAW mengingatkan mereka agar tidak terlena dalam aktivitas kerja mereka, menyempatkan waktu untuk mengerjakan shalat dhuha. Sahabat Abu Hurairah berkata,”Rasul SAW pernah memberikan wasiat tiga hal kepadaku, yaitu puasa tiga hari di tengah bulan (hijriah), shalat dhuha, dan shalat witir sebelum tidur.” (HR Bukhari dari Abu Hurairah).
Allah SWT juga menjelaskan bagaimana waktu malam seharusnya di gunakan untuk beristirahat. Allah SWT berfirman,”Dia menyingsingkan waktu pagi dan menjadikan waktu malam untuk beristirahat.” (QS Al-An’am [6]: 96).
Begitulah Allah SWT mengarahkan manusia untuk memanfaatkan putaran waktu dengan baik dan tepat. Di sisi lain, Dia mengingatkan manusia agar tidak terlena dalam aktivitas kerja mereka sepanjang siang, dan terlarut dalam istirahat mereka di sepanjang malam.
Saat di malam hari, Allah SWT membangunkan mereka agar tidak larut dalam istrahat mereka.Dia mengingatkan,”Dan pada sebagian waktu mlam,kerjakan sholat tahajud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu.” (QS Al-Isra[17]:79).
Dari keterangan diatas,Allah dan rosulnya seolah hendak mengingatkan bahwa aktivitas apa pun yang dikerjakan manusia,di sepanjang siang dan malam,seharusnya tidak membuyarkan kesadaran mereka akan Allah SWT. Dan sebaliknya,ibadah kepada Allah seharusnya tidak menghalangi mereka untuk bekerja.

1 komentar: